Minim Tenaga Medis, Mahasiswa Karimun Soroti Kinerja Dinas Kesehatan

  • Bagikan

Karimun – Pelayanan kesehatan di RSUD Tanjung Batu di Pulau Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, tengah menjadi sorotan.

Warga mengeluhkan sejumlah persoalan mendasar yang tak kunjung mendapat perhatian serius, mulai dari kekurangan tenaga medis, minimnya fasilitas alat kesehatan, hingga jadwal operasional rumah sakit yang hanya berjalan dari Senin hingga Sabtu, sementara pada hari Minggu, layanan tutup total.

Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat. Andi Muhammad Riski Maulana, seorang mahasiswa asal Karimun yang saat ini menempuh pendidikan di Tanjungpinang, menilai Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun gagal menjalankan peran strategisnya.

“Dinas Kesehatan seharusnya jadi garda terdepan dalam menyikapi masalah ini. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, mereka seperti tidak peduli,” kata Andi kepada media, Rabu 28 Mei 2025.

Menurut Andi, instansi yang seharusnya bertanggung jawab atas pengawasan dan pendampingan rumah sakit justru terkesan lepas tangan.

Akibatnya, rumah sakit di Kundur harus berjuang sendirian menghadapi keterbatasan tanpa dukungan berarti dari pemerintah daerah.

“Ini bukan cuma soal manajemen, tapi menyangkut nyawa dan hak dasar masyarakat untuk mendapat layanan kesehatan yang layak,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa peran Dinas Kesehatan bukan hanya administratif, melainkan mencakup fungsi strategis dalam menjamin operasional rumah sakit berjalan optimal dan sesuai standar keselamatan pasien.

Andi mengingatkan, jika kondisi ini terus dibiarkan, kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan bisa terus menurun. Ia pun mendesak agar Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun segera mengambil langkah nyata.

“Sudah saatnya mereka bangun dari tidur panjang. Tenaga medis dan pasien di rumah sakit tidak bisa terus berjuang sendirian,” katanya lagi.

Sementara itu, Direktur RSUD Tanjung Batu, dr Suharyanto, mengatakan bahwa memang dalam beberapa waktu belakangan ini RSUD mengalami krisis kekurangan dokter.

“Hanya ada dua orang dokter, itu sangat terpaksa kita harus lakukan pengurangan jam pelayanan kita untuk mempertahankan agar pelayanan itu tetap dapat berjalan terus berkesinambungan,” kata dr Suharyanto, melalui pesan WA ke Batamnews, Kamis 29 Mei 2025.

Namun, pelayanan saat ini sudah kembali seperti biasanya, setelah adanya tambahan dokter ke RSUD Tanjung Batu.

“Alhamdulillah mulai hari selasa kemarin sampai 31 Mei ini, kita sudah mendapat tambahan sementara 1 tenaga dokter, sehingga kita sudah dapat melaksanakan pelayanan IGD 24 jam setiap hari. Namun untuk shift malam dokter masih dengan sistem on call,” ucapnya.

Dijelaskan juga oleh Suharyanto, bahwa mulai pada 1 Juli nanti, RSUD Tanjung Batu kembali akan mendapat tambahan bantuan dua orang dokter. Sehingga, jumlah untuk dokter yang ada akan menjadi empat orang.

“Dokter kita nanti berjumlah empat orang. Dengan adanya empat dokter tersebut, pelayanan kita akan dapat dilaksanakan normal kembali seperti biasa,” ujar Direktur RSUD Tanjung Batu tersebut.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *